Apa itu NGINX, Sejarah dan Fungsinya
Apa itu NGINX?
NGINX dibaca ENGINE-X (Enjin-X) adalah sebuah aplikasi server web yang bersifat open source yang berfungsi sebagai Web Server, Reverse Proxy, Load Balancer. NGINX dirancang untuk dapat mengelola permintaan HTTP (HTTP Request) dan mendistribusikannya ke berbagai aplikasi atau server di belakangnya.
sumber: webhostinggeeks.com |
Awal tujuan diciptakannya NGINX adalah sebagai solusi dari permasalahan C10k problem. C10k sendiri adalah masalah yang dihadapi server ketika harus mengelola sepuluh ribu koneksi secara bersamaan. Dalam kemampuannya untuk menangani banyak koneksi, layanan NGINX sudah banyak digunakan oleh website dengan traffic yang tinggi.
Sejarah NGINX
NGINX didirikan oleh seorang insinyur Rusia bernama Igor Sysoev pada tahun 2002. NGINX Dikembangkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah kinerja dan skalabilitas yang dihadapi server web yang ada pada saat itu. Nginx awalnya diciptakan untuk mengatasi permasalahan "C10k Problem" (10.000 koneksi bersamaan) yang merupakan tantangan dalam dunia server web.
Kemudian pada tahun 2004 NGINX diluncurkan ke Publik. Versi pertama Nginx dirilis secara publik pada bulan Oktober 2004. Nginx cepat mendapatkan perhatian komunitas pengembangan web karena performa yang sangat baik dan efisiensi dalam menangani traffic website.
Hingga pada 2019 perusahaan F5 Networks mengakuisisi Nginx, Inc. Ini menunjukkan pentingnya Nginx dalam dunia cloud computing dan pengelolaan traffic web.
Nginx sangat populer dalam pengembangan web modern karena kemampuannya dalam mengatasi traffic website yang tinggi dan fleksibilitas konfigurasi yang tinggi. Selain itu, Nginx tersedia sebagai perangkat lunak open source dan telah digunakan oleh banyak website besar di seluruh dunia.
Jadi singkatnya NGINX umumnya merupakan sebuah web server yang digunakan untuk menangani website dengan traffic yang tinggi seperti netflix, wordpress, cloudflare dan masih banyak lagi.
Beberapa penggunaan umum Nginx meliputi:
Web Server: Nginx dapat berfungsi sebagai server web utama untuk menyajikan halaman web statis seperti HTML, CSS, dan gambar.
Reverse Proxy: Nginx sering digunakan sebagai reverse proxy server untuk menerima permintaan dari klien dan meneruskannya ke server aplikasi di belakangnya. Hal ini membantu dalam melindungi server aplikasi dari akses langsung oleh klien dan juga memungkinkan manajemen traffic.
Load Balancer: Nginx dapat digunakan sebagai load balancer untuk mendistribusikan lalu lintas ke beberapa server aplikasi, sehingga meningkatkan kinerja dan ketersediaan aplikasi.
Cache Server: Nginx juga memiliki kemampuan caching yang dapat membantu mempercepat pengiriman konten statis dengan menyimpan salinan konten di dalam cache dan mengirimkannya kembali kepada klien jika permintaan serupa datang lagi.
NGINX sudah menjadi komponen penting dalam infrastruktur website modern dan digunakan diseluruh dunia demi meningkatkan kinerja sebuah website, dengan kemampuannya, NGINX kini menjadi pilihan populer bagi pengembang website dan manajemen server.
Posting Komentar untuk "Apa itu NGINX, Sejarah dan Fungsinya"